TOPUNG - TOTOK PUNGGUNG INDONESIA
Sejarah Topung - Totok Punggung Indonesia tidak pernah terlepas dari kisah sang Maestro Topung Indonesia yaitu Ust. Abdurachman. Dari beliaulah Topung - Totok Punggung Indonesia berkembang pesat hingga andapun mengenal terapi yang "Mudah, Murah, Efisien dan Efektif". Sahabat topung dapat dengan mudah mencari informasi Totok Tungung Indonesia di dunia maya dengan keyword Topung, Sejarah Topung, Totok Punggung, Terapi Topung...
Kisah Topung bermula dari musibah yang terjadi saat pelaksanaan kegiatan outbound training di daerah Cigudeg Bogor sekitar tahun 2002. Peserta sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini terbukti saat menyeberangi jembatan bambupun seluruh peserta dengan riang gembira berderet berbaris rapi dan rapat melewatinya. Namun jembatan bambu ini tidak mampu menahan beban peserta yang bersamaan melewatinya dan akhirnya musibahpun terjadi, jembatan ambruk dan puluhan peserta jatuh ke sungai yang penuh bebatuan, pesertapun banyak yang mengalami cidera dari yang ringan sampai berat. Dari sekian peserta yang mengalami cedera ada satu peserta yang mengalami cidera paling berat yaitu mengalami dislokasi di sendi bahunya, untuk bergerak sedikit saja terlihat wajah peserta ini meringis dan mengerang kesakitan. Berdasar informasi dari warga setempat didekat lokasi outbound ada Terapi Totok yang biasa membantu dan mengobati pasien cidera. Dengan mempertimbangkan kondisi peserta yang kesakitan tidak memungkinkan membawa ke tempat terapi dengan tandu biasa, akhirnya kami berinisiatif meminjam daun pintu dari warga setempat. Dan dengan sangat hati-hati kami membawa peserta tersebut ke tukang totok atas anjuran warga untuk mendapatkan penanganan segera.
Pak Sarbini, nama tukang totok tersebut, beliau seorang pribumi asli Bogor Jawa Barat, kehidupannya sangat sederhana dan apa adanya. Sebagaimana warga Cigudeg pada umumnya kalau pagi pergi kesawah, jika pulang membawa hasil panen terbiasa memanggul hasil panen dipundaknya. Singkat cerita, dengan sangat telaten Pak Sarbini memulai menerapi peserta yang cidera berat tersebut, kalau diperhatikan cara menerapinya cukup unik, beliau hanya melakukan Totok di Punggung saja, tapi sungguh luar biasa peserta cidera ini tidak mengerang ataupun teriak kesakitan. Sekitar 1 jam lamanya Pak Sarbini menerapi totok punggung dan mereposisi bahu peserta tersebut dan hasilnya... masya Allah... peserta cidera berat inipun langsung sumringah, cerah, senyum bahagia dan bisa berdiri tegak serta bersemangat untuk mengikuti sesi lanjutan outbound training.
Melihat model terapi yang sangat sederhana dan menakjubkan tersebut Ust. Abdurachamn dalam hati berkata "saya harus belajar langsung ke Pak Sarbini terapi totok ini".
Selepas outbound training tersebut Ust. Abdurachman hampir setiap pekan rajin berkunjung ke Pak Sarbini sambil mengajak teman atau tetangga yang sakit untuk terapi totok, tidak terasa waktu kunjungan tersebut berjalan hampir 4 tahun lamanya. Hingga suatu hari Haji Sarbini bertanya kepada Ust. Abdurachman, "kapan mau belajar?" "ini yang saya tunggu-tunggu selama bertahun-tahun ini Pak Haji" bantin Ust. Abdurachman.
Perlu sahabat topung ketahui sebelumnya Pak Sarbini menyampaikan bahwa beberapa kali beliau menolak orang yang mau belajar langsung kepada beliau... sungguh tawaran belajar H. Sarbini kepada Ust. Abdurachman adalah kesempatan langka yang tidak akan datang untuk kedua kalinya.
Dengan sangat bahagia akhirnya Ust. Abdurachman resmi menjadi murid khusus H. Sarbini untuk belajar Totok Punggung. Proses belajar yang unikpun berjalan dengan natural dan tidak terasa sudah hampir 3 tahun Ust. Abdurachman menjadi murid H. Sarbini. Hingga suatu hari H. Sarbini berkata kepada Ust. Abdurachman "Sudahlah praktekin saja nanti juga tahu sendiri". Lalu beliau menyampaikan jika ilmu Totok Punggung yang beliau praktekan tersebut berasal dari guru beliau Habib Armen, H. Sarbinipun berkata "Jika Habib Armen masih hidup tentu Abdurachman akan saya bawa ke beliau langsung".
Setelah mendapat perintah untuk mempraktekkan ilmu Totok Punggung dari H. Sarbini, mulailah Ust. Abdurachman mempraktekkan ilmu Topung - Totok Punggung ke saudara, teman, tetangga, dll. Hingga tepat pada hari Selasa, 11 Januari 2011 saya Ust. Abdurachman resmi membuka Rumah Sehat Totok Punggung pertama di kawasan Jatimakmur Pondok Gede Bekasi.
Sejak diresmikanya Rumah Sehat Totok Punggung inilah Ust. Abdurachman semakin giat mengadakan PelatihanTotok Punggung setiap akhir pekan secara terbuka kepada siapa saja yang ingin belajar Topung tanpa dipungut biaya tertentu.
Tahun 2016 Ust. Abdurachman mendirikan Yayasan Totok Punggung Indonesia, sekaligus membentuk Komunitas Totok Punggung di beberapa kota dan provinsi di Indonesia. Alhamdulillah saat ini Komunitas Totok Punggung Indonesia berada lebih 24 Provinsi dan akan terus bertambah.
------------------------------
Di Malaysia Kumpulan 1 telah mengikuti perlatihan pada 14 - 15 September 2019
No comments:
Post a Comment