|
Secara bahasa Haji berarti Kunjungan, Perjalanan, atau Ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke Baitullah (Ka’bah)
di tanah suci Makkah untuk melakukan beberapa amalan atau ibadah. Dalam
waktu tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan melaksanakan rukun
Islam yang kelima.Tata-cara HAJI :
- Berihram dari Miqat.
- Tawaf
- Sa’i
- Mabit di Mina.
- Wukuf di Arafah.
- Bermalam di Musdalifah.
- Jumrah Aqobah di Mina.
- Tahallul Awal dan Qurban.
- Tawaf Ifadah.
- Mabit di Mina.
.
1. IHRAM dari MIQOT
|Miqat
secara harfiah berarti batas yaitu garis demarkasi atau garis batas
antara boleh atau tidak,atau perintah mulai atau berhenti, yaitu kapan
mulai melapazkan Niat dan maksud melintasi batas antara Tanah Biasa
dengan Tanah Suci.
Sewaktu memasuki Tanah Suci itulah semua jama’ah harus berpakaian Ihram
dan mengetuk pintu perbatasan yang dijaga oleh penghuni – penghuni
surga. Ketuk pintu atau salam itulah yang harus diucapkan Talbiyah dan
keadaan berpakaian Ihram.
|
2 & 3. Baitullah Al-Haram
|
Melaksanakan : TAWAF dan SA’I
Haji TA’MA’TU –> Tawaf dan Sa’i Umrah -> Tahallul dari Ihram Umrah -> IHRAM (untuk Haji) lalu menuju Mina (8Dzulhijah)
Haji QIRAN dan IFRAD
–> Tawaf QUDUM (Sunnah) ->Sa’i Haji (Pelaksanaannya dapat ditunda
setelah Tawaf Ifadah) -> Tetap dalam Ihram nya dan menjauhi segala
larangannya -> Menuju Mina.
|
4. (8 Dzuhijjah) Mabit di MINA
|
Doa tiba di mina
Berangkat dari Mekah ke Mina atau langsung ke Arafah.
Melakukan Shalat dengan cara qashar tanpa Jama.
Bermalam ( Mabit ) di Mina sebelum berangkat ke Arafah.
Berangkat ke ARAFAH setelah matahari terbit.
.
|
5. (9 Dzuhijjah) Wukuf di ARAFAH
|
Doa Memasuki Kawasan Arafah
Berdoa, dzikir, tasbihsambil menunggu waktu Wukuf
Tepat ketika matahari tengah hari bergeser (melewati jam 12 siang) ke ufuk terbenam, tibalah waktu Wukuf.
Shalat Dzuhur dan Ashar dijama’ qasar (Dzuhur 2 rakaat, Ashar 2 rakaat), dilaksanakan pada waktu Dzuhur.
|
Doa Wukuf
Doa Ketika Melihat Jabal Rahmah
Laksanakan Wukuf dengan berdoa, dzikir, talbiyah, istighfar terus menerus dan berhenti saat Maghrib. Setelah matahari terbenam, berangkat ke MUZDALIFAH. Sholat Maghrib nanti dilakukan di Muzdalifah (dijamak dengan sholat Isya).Doa Ketika Meninggalkan Arafah
|
6. Bermalam di MUSDALIFAH
|
Doa Tiba Di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah, paling tidak berhenti sebentar sampai lewat tengah malam.
Mengumpulkan 7 batu kecil untuk melontar Jumrah Aqabah besok pagi (setelah sholat Subuh pd tgl 10 Zulhijah).
Untuk persiapan tgl 11-12-13 Dzulhijah,
dapat mengumpulkan batu kecil sebanyak : 7 buah x 3 jamrah = 21 buah x
3 hari = 63 buah.
Setelah Sholat Subuh sebelum matahari terbit, pada tanggal 10 Zulhijah,berangkat menuju MINA
|
7 & 8. (10 Dzuhijjah) Jumrah AQOBAH di MINA
|
Doa tiba di mina
Melontar Jumrah Aqabah 7 kali
Doa melontar jumroh
Doa Setelah Melontar Jumroh
Menyembelih Qur’ban dan Tahallul Awal
Menuju ke MAKKAH.
Doa Setelah Tahallul awal di Mina
|
9. Baitullah Al-Haram
|
.
TAMATTU -> Tawaf Ifadah -> Sa’i Haji
QIRAN dan IFRAD ->Tawaf Ifadah -> Sa’i Haji
QIRAN -> Ibadah Umroh dan Haji Selesai.
IFRAD -> Masih mempunyai kewajiban Umrah
Harus berada kembali di MINA sebelum Maghrib.
|
10. (11, 12, 13 Dzuhijjah) Mabit dan Jumrah di MINA
|
.
Mabit di Mina, paling tidak sejak sebelum maghrib sampai lewat tengah malam.
Melontar Jumrah ULA – WUSTHA – AQABAH masing-masing 7 kali.
Doa melontar jumroh
Doa Setelah Melontar Jumroh
|
|
Bagi yang Nafar Awal (11 & 12 Dzulhijjah),
kembali ke Mekah sebelum Maghrib dilanjutkan dengan Tawaf Ifadah, Sa’i
serta Tahallul Qubra bagi yang belum.
Bagi yang Nafar Tsani (11, 12 & 13 Dzulhijjah), Melanjutkan mabit di Mina
|
|
THAWAF WADA
|
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, - “Janganlah sekali-kali seseorang pergi sehinga mengakhirinya di Baitullah yaitu melakukan Thawaf Wada’ terlebih dahulu” …. (Diriwayatkan Muslim) {Ditakhrij oleh Muslim dalam kitab Al-Hajj, bab”Wujubu Thawaf al-Wada’ wa Suquthuhu ‘An Al-Haid”,[963]}
Thawaf Wada adalah
akhir dari semua rangkaian Ibadah Haji. Maka jika seseorang telah
Thawaf Wada’ hendaknya berusaha berhenti di Multazam seraya berdo’a
dengan apa yang dapat dilakukan.
Dan memohon kepada Allah agar dikaruniai-Nya dapat kembali ke
Baitullah dan berharap agar Ibadah Haji yang dilakukannya bukan sebagai
akhir kedatangannya di Mekkah.
Kemudian dia keluar dengan cara yang wajar dan tidak dengan berjalan
mundur membelakangi Ka’bah, tapi berjalan bisa dengan menjadikan Ka’bah
pada arah belakangnya.
Kemudian setelah dia pulang. Jika dia berhenti lama, seperti setengah
jam karena tidak ada keperluan penting maka dia harus mengulangi Thawaf
Wada’.
Jika seseorang melakukan jual beli atau pekerjaan yang menunjukkan dia ingin muqim, maka dia harus mengulangi thawaf wada’.
Adapun jika seseorang membeli sesuatu untuk perjalanannya atau untuk
kebutuhan keluarganya, maka dia tidak wajib mengulangi Thawaf Wada’.
No comments:
Post a Comment