12 April 2022

10 October 2017

Hanya Allah sandaran kita...


"... Wa ufawwidu amrii ilallah. Innallaha basiiruum bil 'ibaad."

Arti: "...Dan aku serahkan segala urusanku ke hadirat Allah. Sungguh Allah Maha melihat akan keadaan hamba-hambaNya." ~Qur'an Surat Ghaafir 40:44~



فَسَتَذۡكُرُونَ مَآ أَقُولُ لَڪُمۡۚ وَأُفَوِّضُ أَمۡرِىٓ إِلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَصِيرُۢ بِٱلۡعِبَادِ (٤٤



(Kiranya kamu tetap berdegil sekarang) maka kamu sudah tentu akan mengetahui kebenaran apa yang aku katakan kepada kamu dan aku sentiasa menyerahkan urusanku bulat-bulat kepada Allah (untuk memeliharaku); sesungguhnya Allah Maha Melihat akan keadaan hamba-hambaNya.
Quran: Ghaafir 40:44


1. Saat #takut akan sesuatu katakanlah


حسبنا لله و نعم الوكيل
''Hasbunallah wani'mal wakiil''


2. Apabila menginginkan #hajat terkabulkan maka katakanlah


ماشاءالله لا قوة إلا بالله
''Maa syaa Allah laa quwata illa billah''


3. Jika #takut_tertipu oleh manusia culas dan sempit hati maka katakanlah


و أفوض أمري إلى الله إن الله بصير بالعباد
''Wa ufawwidu amrii ilallah innallaha bashirun bil-'ibaad''


4. Apabila merasa #gelisah, susah,kurang semangat katakanlah


لااله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين
''La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzhoolimin''.

Sangat mudah melafadzkannya, tapi tidak semua orang ditakdirkan utk membacanya.
Karena ALLAH lah sandaran hati kita.




5. Doa elakkan muslihat jin/iblis/syaiton




إِذۡ أَوَى ٱلۡفِتۡيَةُ إِلَى ٱلۡكَهۡفِ فَقَالُواْ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةً۬ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدً۬ا (١٠



(Ingatkanlah peristiwa) ketika serombongan orang-orang muda pergi ke gua, lalu mereka berdoa: Wahai Tuhan kami! Kurniakanlah kami rahmat dari sisiMu dan berilah kemudahan-kemudahan serta pimpinan kepada kami untuk keselamatan agama kami. 
al-kahfi (10)






07 September 2017

Riya, Sum’ah, Ujub, dan Takabur

Salah satu penyakit hati dalam diri manusia yang dapat menutup jalan hidayah Allah swt adalah 4 sifat tercela tersebut. Penyakit ini bisa melanda seluruh lapisan masyarakat, dari yang kaya sampai yang miskin, orang alim dan bodoh, dan yang muslim maupun non muslim. Diantara tandanya adalah menantang alam, tidak menjalankan aturan Allah swt, dan meremehkan serta menghina sesamanya. Riya, Sum’ah, Ujub dan Takabur adalah sifat-sifat tercela yang hampir memiliki kesamaan, dan sifat-sifat tersebut harus kita jauhi.

1. Riya


Pengertian riya’ menurut Bahasa, berasal dari kata ru’yah, yang artinya menampakkan.

Secara istilah riya’ adalah memperlihatkan suatu amal kebaikan/ibadah kepada sesama manusia agar ingin dipuji orang dan tidak diniatkan untuk Allah swt.

Dalam firman Allah ta’ala,

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya.” (Q.S. Al Maa’uun ayat 4-6)

2. Sum’ah


Kata sum’ah secara Bahasa, berasal dari kata samma’a, yang artinya memperdengarkan.

Secara istilah Sum’ah adalah sikap seorang muslim memperdengarkan atau membicarakan amal/ibadahnya kepada orang lain yang semula tidak ada yang mengetahuinya atau tersembunyi, guna mendapat pujian, penghargaan atau keuntungan materi.

Dalam hadist Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang berlaku Sum’ah maka akan diperlakukan Sum’ah oleh Allah. Dan barangsiapa berlaku riya makan akan dibalas dengan riya.” (H.R. Bukhari)

Maksud hadist : diperlakukan Sum’ah oleh Allah yaitu diumumkan aib-aibnya diakhirat. Sedangkan dibalas dengan riya yaitu diperlihatkan amalnya namun tidak diberi pahalanya. Naudzubillah..

3. Ujub


Ujub adalah mengagumi diri sendiri, yaitu ketika kita merasa bahwa diri kita memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain.

Imam Al Ghozali menuturkan, “Perasaan ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Allah”.

Memang setiap orang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Tetapi siapa yang memberikan kelebihan tersebut?

“Bagi Allah semua kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya.” (Q.S. Al Maidah ayat 120)

4. Takabur


Takabur berasal dari bahasa Arab takabbara – yatakabbaru, yang artinya sombong atau membanggakan diri sendiri.

Takabur semakna dengan Ta’azum, yaitu menampakkan keagungannya dan kebesarannya dibandingkan dengan orang lain.

Takabur berupa kesombongan merupakan sifat syaitan yang dijelaskan dalam Al Qur’an. Ini merupakan sifat paling berbahaya dan dibenci Allah swt.

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong.” (Q.S. An Nahl ayat 23)

“Maka masuklah pintu-pintu neraka jahanam, kamu kekal didalamnya, maka amat buruklah orang-orang yang menyombongkan diri.” (Q.S. An Naml ayat 29)

Dengan segala kerendahan hati kita, mari sama-sama kita lihat jauh kedalam hati kita yang paling dalam. Mari kita hindari atau kita buang jauh-jauh sifat buruk atau sifat tercela ini, agar antar kita terjalin rasa kasih sayang yang tulus.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>OOO<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<



Riya، Sum'ah، Ujub dan Takabur Adalah 4 Paket sipat Tercela yang harus dihindari

— Riya (ria’), Sum’ah, ujub dan Takabur adalah sifat-sifat tercela yang hampir memiliki kesamaan, dan sifat-sifat tersebut harus kita jauhi, pengertian dan pembahasan selengkapnya simak di bawah ini :

A. RIYA


PENGERTIAN RIYA MENURUT BAHASA

Pengertian Riya menurut Bahasa: riya’ (الرياء) berasal dari kata الرؤية /ru’yah, yang artinya menampakkan
Riya ’ adalah memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia.

PENGERTIAN RIYA MENURUT ISTILAH:

Pengertian Riya Menurut Istilah yaitu: melakukan ibadah dengan niat supaya ingin dipuji manusia, dan tidak berniat beribadah kepada Allah SWT.
Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Baari berkata: “Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amalan itu”.
Imam Al-Ghazali, riya’ adalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan.
Imam Habib Abdullah Haddad pula berpendapat bahwa riya’ adalah menuntut kedudukan atau meminta dihormati daripada orang ramai dengan amalan yang ditujukan untuk akhirat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa riya’ adalah melakukan amal kebaikan bukan karena niat ibadah kepada Allah, melainkan demi manusia dengan cara memperlihatkan amal kebaikannya kepada orang lain supaya mendapat pujian atau penghargaan, dengan harapan agar orang lain memberikan penghormatan padanya.

JENIS-JENIS RIYA

Riya’ dibagi kedalam dua tingkatan:
riya’ kholish yaitu melakukan ibadah semata-mata hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia,
riya’ syirik yaitu melakukan perbuatan karena niat menjalankan perintah Allah, dan juga karena untuk mendapatkan pujian dari manusia, dan keduanya bercampur”.

Riya’ bisa muncul didalam diri seseorang pada saat setelah atau sebelum suatu ibadah selesai dilakukan

Perbuatan riya bila dilihat dari sisi amal/citra yang ditonjolkan menurut Imam Al-Ghazali dapat dibagi atas 5 kategori, yaitu:
Riya dalam masalah agama dengan penampilan jasmani, misalnya memperlihatkan badan yang kurus dan pucat agar disangka banyak puasa dan shalat tahajud;
Riya dalam penampilan tubuh dan pakaian, misalnya memakai baju koko agar disangka shaleh atau memperlihatkan tanda hitam di dahi agar disangka rajin sholat.
Riya dalam perkataan, misalnya orang yang selalu bicara keagamaan agar disangka ahli agama.
Riya dalam perbuatan, misalnya orang yang sengaja memperbanyak shalat sunnah di hadapan orang banyak agar disangka orang sholeh. Atau seseorang yang pergi berhaji/umroh untuk memperbaiki citranya di masyarakat.
Riya dalam persahabatan, misalnya orang yang sengaja mengikuti ustadz ke manapun beliau pergi agar disangka ia termasuk orang alim.

Jangan biarkan pahala ibadah-ibadah yang telah sulit kita kumpulkan hilang tanpa arti dan berbuah keburukkan lantaran masih ada riya di hati kita. Allah SWT mengingatkan dalam firmannya:

“Janganlah kalian menghilangkan pahala shadaqah kalian dengan menyebut-nyebutnya atau menyakiti (perasaan si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak berimana kepada Allah dan hari kemudian.” (Al-Baqarah: 264)

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat karena riya” (Al Maa’uun 4-6)

B. SUM’AH


PENGERTIAN SUM’AH SECARA ETIMOLOGI/BAHASA

Kata sum’ah (السمعة) berasal dari kata سمّع samma’a (memperdengarkan)
Kalimat samma’an naasa bi ‘amalihi digunakan jika seseorang menampakkan amalnya kepada manusia yang semula tidak mengetahuinya.

PENGERTIAN SUM’AH SECARA TERMINOLOGI/ISTILAH

Pengertian sum’ah secara istilah/terminologi adalah sikap seorang muslim yang membicarakan atau memberitahukan amal shalihnya -yang sebelumnya tidak diketahui atau tersembunyi- kepada manusia lain agar dirinya mendapatkan kedudukan dan/atau penghargaan dari mereka, atau mengharapkan keuntungan materi.

Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Asqalani mengetengahkan pendapat Izzudin bin Abdussalam yang membedakan antara riya dan sum’ah. Bahwa riya adalah sikap seseorang yang beramal bukan untuk Allah; sedangkan sum’ah adalah sikap seseorang yang menyembunyikan amalnya untuk Allah, namun ia bicarakan hal tersebut kepada manusia. Sehingga, menurutnya semua riya itu tercela, sedangkan sum’ah adalah amal terpuji jika ia melakukannya karena Allah dan untuk memperoleh ridha-Nya, dan tercela jika dia membicarakan amalnya di hadapan manusia.

Dalam Al-Qur’an Allah telah memperingatkan tentang sum’ah dan riya ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia…” (QS. Al-Baqarah : 264)
Rasulullah SAW juga memperingatkan dalam haditsnya:
مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللَّهُ بِهِ

Siapa yang berlaku sum’ah maka akan diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah dan siapa yang berlaku riya maka akan dibalas dengan riya. (HR. Bukhari)
Diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah maksudnya adalah diumumkan aib-aibnya di akhirat. Sedangkan dibalas dengan riya artinya diperlihatkan pahala amalnya, namun tidak diberi pahala kepadanya. Na’udzubillah min dzalik.

C. UJUB


PENGERTIAN SIFAT UJUB

Ujub adalah mengagumi diri sendiri, yaitu ketika kita merasa bahwa diri kita memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain.
Ibnul Mubarok pernah berkata, “Perasaan ‘ujub adalah ketika engkau merasa bahwa dirimu memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain.”
Imam Al Ghozali menuturkan, “Perasaan ‘ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Alloh.”
Memang setiap orang mempunyai kelebihan tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain, tetapi milik siapakah semua kelebihan itu ? Allohk berfirman :

“Bagi Alloh semua kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antaranya.” (QS. Al Maidah : 120)

Maksud dari ayat di atas adalah apapun yang kita miliki, semuanya adalah milik Alloh yang dipinjamkan kepada kita agar kita dapat memanfaatkannya dan sebagai ujian bagi kita. Tidak seorangpun yang memiliki sesuatu di alam semesta ini walaupun sekecil atom kecuali Alloh

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA SIFAT UJUB


1. Banyak dipuji orang

Pujian seseorang secara langsung kepada orang lain, dapat menimbulkan perasaan ‘ujub dan egois pada diri orang yang dipujinya. Makin lama perasaan itu akan menumpuk dalam hatinya, maka ia akan semakin dekat kepada kebinasaan dan kegagalan sedikit demi sedikit. Karena orang yang mempercayai pujian itu akan selalu merasa bangga dan dirinya punya kelebihan, sehingga menjadikannya malas untuk berbuat kebajikan. Rosululloh pernah terkejut ketika melihat seseorang yang memuji orang lain secara langsung, sampai-sampai beliau bersabda, “Sungguh dengan pujianmu itu, engkau dapat membinasakan orang yang engkau puji. Jikalau ia mendengarnya, niscaya ia tidak akan sukses.”

2. Banyak meraih kesuksesan

Seseorang yang selalu sukses dalam meraih cita-cita dan usahanya, akan mudah dirasuki perasaan ‘ujub dalam hatinya, karena ia merasa bisa mengungguli orang lain yang ada di sekitarnya dan tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang diraihnya adalah atas kehendak Alloh yang Maha Kuasa.

3. Kekuasaan

Setiap penguasa biasanya mempunyai kebebasan bertindak tanpa ada protes dari orang yang ada di sekelilingnya, dan banyak orang yang kagum dan memujinya. Fenomena semacam ini akan menyebabkan hati seseorang mudah dimasuki perasaan ‘ujub. Seperti kisah Raja Namrud yang menyebut dirinya sebagai Tuhan, karena dia menjadi seorang penguasa. Dan seandainya di lemah dan miskin, tentulah tidak akan menyebut dirinya sebagai Tuhan.

4. Tersohor di kalangan orang banyak

Tersohor di kalangan orang banyak merupakan cobaan besar bagi diri seseorang. Karena semakin banyak yang mengenalnya, maka dia semakin kagum terhadap dirinya sendiri. Semuanya itu akan memudahkan timbulnya perasaan ‘ujub pada hati seseorang.

5. Mempunyai intelektualitas dan kecerdasan yang tinggi

Orang yang mempunyai intelektualitas dan kecerdasan yang lebih, biasanya merasa bangga dengan dirinya sendiri dan egois, karena merasa mampu dapat menyelesaikan segala permasalahan kehidupannya tanpa campur tangan orang lain. Kondisi seperti itu akan melahirkan sikap otoriter dengan pendapatnya sendiri. Tidak mau bermusyawarah, menganggap bodoh orang-orang yang tak sependapat dengannya, dan melecehkan pendapat orang lain.

6. Memiliki kesempurnaan fisik

Orang yang memiliki kesempurnaan fisik seperti suara bagus, cantik, postur tubuh yang ideal, tampang ganteng dan sebagainya, lalu ia memandang kepada kelebihan dirinya dan melupakan bahwa semua itu adalah nikmat Alloh yang bisa lenyap setiap saat, berarti orang tersebut telah kemasukan sifat ‘ujub.

7. Lalai atau tidak memahami hakikat dirinya sendiri.

Apabila seseorang lalai atau tidak memahami hakikat bahwa dirinya berasal dari air yang hina serta akan kembali ke dalam tanah, kemudian menjadi bangkai, maka orang seperti ini akan mudah merasa bahwa dirinya hebat. Perasaan seperti ini akan diperkuat oleh bisikan setan yang pada akhirnya akan muncul sifat kagum terhadap diri sendiri.

BAHAYA SIFAT UJUB

Sifat ‘ujub membawa akibat buruk dan menyeret kepada kehancuran, baik bagi pelakunya maupun bagi amal perbuatannya. Diantara dampak dari sifat ‘ujub tersebut adalah :

1. Membatalkan pahala

Seseorang yang merasa ‘ujub dengan amal kebajikannya, maka pahalanya akan gugur dan amalannya akan sia-sia. Karena Alloh tidak akan menerima amalan kebajikan sedikitpun kecuali dengan ikhlas karena-Nya. Rosululloh n bersabda :
“Tiga hal yang membinasakan : Kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Thobroni).

2. Menyebabkan Murka Alloh

Nabi saw bersabda, “Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Alloh. Sedang seseorang yang merasa ‘ujub, maka ia menanti murka Alloh.” (HR. Baihaqi)
Perasaan ‘ujub menyebabkan murka Alloh, karena ‘ujub telah mengingkari karunia Alloh yang seharusnya kita syukuri.

3. Terjerumus ke dalam sikap ghurur (terperdaya) dan takabur.

Orang yang kagum pada diri sendiri akan lupa melakukan instropeksi diri. Bersamaan dengan perjalanan waktu, hal itu akan menjadi penyakit hatinya. Pada akhirnya ia terbiasa meremehkan orang lain atau merasa dirinya lebih tinggi daripada orang lain dan tidak mau menghormati orang lain. Itulah yang disebut takabur. Nabi n bersabda, ” Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong meskipun hanya sebesar biji sawi. (HR. Nasa’i)

4. Menyebabkan mengumbar nafsu dan melupaka dosa-dosa

Seseorang yang mempunyai perasaan ‘ujub akan selalu menilai dirinya baik dan tidak pernah menilai dirinya buruk dan serba kekurangan, sehingga ia selalu mengumbar keinginan hawa nafsunya dan tidak merasa kalau dirinya telah berbuat dosa. Nabi bersabda, “Andaikan kalian tidak pernah berbuat dosa sedikitpun, pasti aku khawatir kalau kalian berbuat dosa yang lebih besar, yaitu perasaan ujub.” (HR. Al Bazzar).

5. Menyebabkan orang lain membenci pelakunya.

Pada umumnya, orang tidak suka terhadap orang yang membanggakan diri, mengagumi diri sendiri dan sombong. Oleh karena itu, orang yang ‘ujub tidak akan banyak temannya, bahkan ia akan dibenci meskipun luas ilmunya dan terpandang kedudukannya. Syeikh Mustofa As Sibai berkata, “Separuh kepandaian yang disertai tawadhuk lebih disenangi oleh orang banyak dan lebih bermanfaat bagi mereka daripada kepandaian yang sempurna yang disertai kecongkakan.”

6. Menyebabkan Su’ul Khotimah dan kerugian di Akherat

Nabi bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut kembali pemberiannya, seorang yang durhaka, dan pecandu minuman keras.” (HR. Nasa’i)

Orang yang mempunyai sifat ‘ujub biasanya suka menyebut-nyebut kembali sesuatu yang sudah diberikan.

Umar Ra pernah berkata,”Siapapun yang mengakui dirinya berilmu, maka ia seorang yang bodoh dan siapapun yang mengaku dirinya akan masuk surga, maka ia akan masuk neraka.”

Qotadah berkata, “Barangsiapa yang diberi kelebihan harta, atau kecantikan, atau ilmu, atau pakaian, kemudian ia tidak bersikap tawadhuk, maka semua itu akan berakibat buruk baginya pada hari kiamat.”

CARA MENANGGULANGI SIFAT UJUB

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh setiap orang muslim agar dirinya terhindar dari penyakit ‘ujub, diantaranya adalah :

1. Selalu mengingat akan hakikat diri

Orang yang kagum pada diri sendiri hendaknya sadar bahwa nyawa yang ada dalam tubuhnya semata-mata anugerah Alloh l. Andaikan nyawa tersebut meninggalkan badannya, maka badan tidak ada harganya lagi sama sekali. Dia harus sadar bahwa tubuhnya pertama-tama dibuat dari tanah yang diinjak-injak manusia dan binatang, kemudian dari air mani yang hina, yang setiap orang merasa jijik melihatnya, lalu kembali lagi ke tanah dan menjadi bangkai yang berbau busuk dan setiap orang tidak suka mencium baunya.

2. Selalu sadar akan hakikat dunia dan akherat

Hendaklah seseorang selalu sadar bahwa dunia adalah tempat menanam kebahagiaan kehidupan akherat. Dia harus sadar bahwa sekalipun umurnya panjang, namun tetap akan mati, kemudian hidup di sebuah kampung abadi yaitu akherat. Kesadaran seperti ini akan mendorong seseorang untuk meluruskan akhlaknya yang bengkok, sebelum nafasnya meninggalkan jasadnya dan sebelum hilang kesempatan untuk bertaubat.

3. Selalu mengingat nikmat Alloh

Alloh berfirman :
“Dan jika kamu menghitung nikmat Alloh, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya.” (QS. Ibrohim : 34)
Dengan kesadaran seperti ini, seseorang akan merasa lemah dan merasa butuh kepada Alloh, sehingga dia akan membersihkan diri dari penyakit kagum diri dan berusaha terhindar darinya.

4. Selalu ingat tentang kematian dan kehidupan setelah mati

Kesadaran seperti ini akan mendorong seseorang meninggalkan perasaan kagum diri karena takut akan berbagai kesengsaraan hidup setelah mati.

5. Tidak berkawan dengan orang yang kagum diri

Sebaiknya, berkawanlah dengan orang-orang yang tawadhuk dan memahami status dirinya. Hal semacam itu sangat membantu seseorang untuk meninggalkan perangai buruk kagum diri.

6. Memperhatikan keadaan orang yang sedang sakit, bahkan keadaan orang yang meninggal dunia, ziarah kubur dan merenungkan keadaan ahli kubur

Cara semacam ini akan mendorong seseorang untuk meninggalkan perasaan kagum diri dan panyakit hati lainnya.

7. Selalu bermuhasabah (Introspeksi diri)

Dengan demikian, mudah dideteksi gejala awal dari segala bentuk penyakit hati, terutama penyakit kagum diri. Dengan demikian, penyakit ini akan mudah diobati.

8. Selalu memohon bantuan dari Alloh

Dengan cara berdoa dan senantiasa memohon perlindungan dari-Nya agar terhindar dari penyakit kagum diri dan tidak terjerumus ke dalamnya.

9. Penyembuhan dengan Al Qur’an

Al Qur’an sangat mujarab untuk mengobati berbagai penyakit hati, khususnya penyakit ‘ujub dan berbagai sebabnya. Karena Al Qur’an telah mengenalkan diri kita kepada Alloh, dan Al Qur’an juga telah mengenalkan diri kita kepada kita, yaitu kelemahan, kemiskinan, dan kebutuhan kepada Alloh. Maka tidaklah pantas jika seseorang mengagumi dirinya sendiri sementara dia adalah makhluk yang tak mampu berdiri sendiri. Al Qur’an juga telah mengingatkan kita akan akibat dari penyakit ‘ujub, sombong, dan bangga diri. Seperti halnya kisah Fir’aun, Qorun, dan lain sebagainya.

Imam Syafi’i rohimahumulloh berkata :
“Barangsiapa yang mengangkat-angkat diri secara berlebihan, niscaya Allah akan menjatuhkan martabatnya”

DAMPAK SIFAT UJUB

1. Jatuh pada sifat sombong dan terperdaya.
3. Munculnya kebencian terhadap orang lain.
4. Mendapat adzab dari Allah SWT

D.TAKABUR


PENGERTIAN TAKABUR

Takabur berasal dari bahasa arab Takabbara-Yatakabbaru yang artinya sombong atau membanggakan diri sendiri. Takabur semakna dengan Ta’azum, yaitu menampakkan keagungannya dan kebesarannya dibandingkan dengan orang lain. Dalam bahasa indonesia banyak sekali istilah lain dari takabur ini antara lain, sombong, congkak, angkuh, tinggi hati atau besar kepala.
Secara naluri setiap orang tidak menyukai sifat takabur atau sombong. Namun disadari atau tidak terkadang seseorang akan menampakan akan sikap sombongnya, biasanya sifat ini timbul manakala ia merasa memiliki nilai lebih, seperti lebih pandai, lebih kaya, lebih cantik. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya menghindari sifat takabur ini, karena teladannya adalah Rasulullah SAW, yang meskipun penuh dengan kemuliaan dan kelebihan, namun beliau tetap tidak merasa lebih bahkan para pengikutnya dipanggil dengan sebutan sahabat, yang mempunyai arti kesetaraan.

Sifat takabur ini merupakan sifat tercela dan berbahaya, bahkan dibenci oleh Allah SWT, sebagaimana firman-firmannya :
“maka masuklah pintu-pintu neraka jahanam, kamu kekal didalamnya, maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri”. (Q.S An Naml : 29) ..
“sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. (Q.S An Nahl : 23)

MACAM-MACAM TAKABUR

Dari segi obyek atau sasarannya takabur menjadi tiga :
1. Takabur kepada Allah SWT, yaitu keadaan seseorang yang tidak mengakui dan menerima kebenaran yang datang dari Allah SWT, seperti perintah shalat, zakat dan yang lainnya.
2. Takabur kepada Rasulullah.
3. Takabur terhadap sesama manusia, hal ini biasannya terlihat dari hal-hal yang bersifat lahiriah, seperti kekayaan, kedudukan, wajah atau kepandaian.

Menurut pandangan tersebut di atas, secara umum takabur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :

1) Takabur Batini ( Takabur dalam sikap )

Takabur batini atau batin adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati seseorang sehingga tidak tampak secara lahir/fisik, seperti seseorang yang mengingkari kebenaran yang datang dari Allah swt. padahal dia mengetahui kebenaran tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari orang yang termasuk golongan takabur batin memiliki sikap, antara lain enggan minta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdoa untuk memohon pertolongan Allah swt. padahal semua persoalan yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa pertolongan-Nya
Allah swt. berfirman :
Artinya : “Kuperkenankan (Kukabulkan) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS Al Mukmin: 60)

2) Takabur Zahiri ( Takabur dalam Perbuatan )

Takabur zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat langsung dengan panca indra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Contohnya, riya, angkuh, dan memalingkan muka terhadap orang lain. Allah swt. tidak menyukai orang-orang yang memalingkan muka (sombong) sebagaimana terdapat dalam Surah Luqman Ayat 18 berikut.
Artinya : “ janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 18).

Demikianlah dakwah mengenai 4 sifat tercela (riya’,sum’ah,ujub, dan takabur) yang harus kita hindari, semoga kita semua dijauhkan dari sifat-sifat tercela tersebut.. Amiin

Menghapuskan Anai-anai [White Ants]

Anai-Anai Anai-anai ialah serangga kecil yang boleh meruntuhkan rumah.Jika anai-anai telah mula masuk ke dalam kayu-kayan di rumah, seharusnya panggil exterminator profesional. Buat sendiri amat payah. 

Jika ingin membuat tindakan preventif supaya anai-anai tidak menyerang rumah, saya berikan tips. 

Kenali Anai-Anai 

1. Anai-anai suka kelembapan tinggi dan makanan utama ialah serat kayu hidup dan mati 

2. Anai-anai ada berpuluh species. Yang putih, yang kuning, yang perang …. Queen anai-anai ada banyak dalam satu koloni. Askar anai-anai menjaga anak-anak. Anai-anai yang berkepak mencari-cari tempat baru membina koloni macam kelakatu berterbangan. 

3. Kalau nampak banyak kelakatu berterbangan, pasti berhampiran ada koloni anai-anai. 

4. Anai-anai tak tahan matahari. Cepat mati. Sebab tu mereka samada membuat lorong tanah atas kayu/simen/konkrit atau menggali terowong dalam tanah. 

5. Anai-anai suap-menyuap makanan kepada rakan masing-masing. 6. Dalam perut anai-anai ada ribuan protozoa ( hidupan macam kuman ) yang mengkhadamkan serat kayu yang ditelannya. 

Dah kenal... Maka tiba masa mengurangkan minat anai-anai dari rumah kita: 

1. Pastikan laman rumah bersih dan pokok-pokok kecil di-trim. Rumput dan lalang dicantas. 

2. Pastikan tiada sampah, timbunan kayu, perabut reput, pokok mati dan tunggul pokok berhampiran rumah 

3. Pastikan air parit mengalirkan air terus ke saliran parit besar. Pastikan parit rumah tak pecah dan berumput. 

4. Pastikan bawah rumah tiada takungan air. 

5. Tutup rekahan-rekahan yang dijumpai pada bahagian dinding dengan simen atau kapur. 

6. Pastikan paip-paip bocor berhampiran tanah dibaiki segera. Tanah-tanah yang lembap menarik anai-anai buat sarang. 

7. Kalau terjumpa koloni anai-anai di halaman, jangan cuba buang sendiri sebab nanti yang saki-baki akan mencari tempat baru terutama sekali rumah. Panggil pakar. 

8. Pastikan perabut buruk, buku-buku, kertas, pakaian, akhbar lama, kayu dan apa saja barang dah tak mahu pakai lagi, dikeluarkan dari rumah dan dibuang terus. 

Bermakna, kita kena rajin dan suka laman rumah yang bersih dan cantik. Dan juga rajin menjaga kebersihan dalam rumah. Kalau kita buat di atas, kita juga mengurangkan serangan nyamuk, ulat gonggok, ular, tikus, kutu anjing, lipas dan cicak. 

Tiba masa untuk buat kubu pertahanan. 

Kalau nak cantik, suruh kontraktor yang buat. 

> Buat kubu pasir sekeliling rumah atau sekeliling bahagian rumah yang jejak pada tanah, terutama sekali berhampiran foundation rumah. Jarak dalam beberapa inci lah dari bahagian tu. 

> Gali 6 inci ke dalam tanah dan 6 inci lebar. 

> Masukkan pasir yang saiznya standard iaitu diameter 1mm majoritinya. Kalau pakai ayak besi atau aluminium saiznya mesh 16. Mesti saiz tu. Sebab kalau pasir terkecil, anai-anai boleh pikul dan kalau terbesar, anai-anai boleh lalu kat celah. 

> Tutup bahagian atas dengan simen atau bahan composite yang tak disukai anai-anai. 

> Sapukan bahagian-bahagian kayu yang berhampiran tanah dengan air yang telah dicampurkan serbuk BORAX. ( NOTA: BORAX ni dulu banyak digunakan oleh pembuat mee kuning, kuey teow, chee cheong fun, nasi putih masakan Siam, Indon dan Cina. Dah berkoyan-koyan orang Melayu dok makan racun ni, sebelum diharamkan kerajaan. Borax ini adalah salah satu punca Barah Hati). 

> BORAX tak bunuh terus anai-anai. Apabila anai-anai suap-menyuap serat kayu pada rakan-rakan sekerjanya, ia akan tersuap sekali BORAX ni. Bila BORAX masuk perut, ia akan bunuh kuman pengkhadaman anai-anai. Lalu anai-anai mati kerana kekurangan zat. 

Pembasmian anai-anai yang telahpun berhimpun di dalam rumah: >Panggil pakar. Ni kerja susah... 

P/s 
:~ A] Atau lebih mudah, gali lubang sekeliling rumah Anda, tanamkan paip PVC dan biarkan sejengkal dari tanah. Tutup hujung atas yg berlubang tu, dari mase kesemasa isikan dgn Minyak Hitam dari enjin kereta/moto yg Anda tukar tu masukkan kedlm paip PVC tadi. IsyaAllah rumah Anda sentiasa dijauhi dari anai-anai. 
 :~ B] dan Anda boleh juga lakukan, pindahkan sarang semut Api Merah di bahagian2 tertentu dirumah Anda sebagai "Penjaga".Tetapi AWAS jk Anda ada anak2 keciL, Sekian :)

01 September 2017

Amalan Kekuatan Seksual

https://wongalus.wordpress.com/2017/08/09/amalan-untuk-kekuatan-seksual-bagus-juga-buat-suami-yang-berpoligami/ 


Kesehatan dan kenikmatan dalam berhubungan seksual sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hati. Dengan aktivitas seksual yanag wajar dan baik, maka banyak manfaat yang didapatkan. Misalnya pikiran akan menjadi tenang dan stress menjadi hilang. Berikut adalah amalan buat suami agar kita mendapatkan aktivitas seksual yang menyenangkan dan barokah. Amalan ini bagus juga buat suami yang isterinya lebih dari satu sehingga kuat melayani isteri-isterinya dengan adil dan tetap kuat tidak loyo yang bisa membuat isterinya  kecewa. Amalannya sebagai berikut:
Wiridkan usai sholat fardhu sebanyak 17 x ayat berikut ini selama 3 hari:

Muttaki-Iina ‘Alaa Sururin Mashfuufatin Wazawwajnaahum Bihuurin ‘Iinin

Ath Thuur ayat 20: mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.

Selanjutnya adalah membaca 1 x sebelum berhubungan seksual.
Silahkan ditambah dengan doa-doa lain yang sesuai dengan tuntunan Agama. Demikian semoga ada manfaatnya buat kita semua. Amin.

25 August 2017

Menuju Masa Tua

✍ * MENUJU MASA TUA"
*1. Sisa umur ini pendek,*
"selagi selera.....makanlah"
"selagi layak........pakailah"
"Selagi manfaat......belilah"
"Selagi bisa........berbagilah"
"Silaturahim......lakukanlah"
*Nikmati hidup apa adanya.*

*2.* Dulu kita berusaha, utk memiliki. Kini saatnya untuk melepas, harta, tahta, anak, isteri semua akan kembali kepada-NYA. *Bahagia terletak pada  keikhlasan.*

*3.* Sehari berlalu, umur berkurang, berbuat baiklah karena *kita tidak tahu bila akan dipanggilNya.*

*4.* Hidup ini sangat singkat dalam sekejap kita mulai tua dan *pasti masuk pusara..*

*5.* Jangan tengok ke atas akan selalu kurang, tengok ke bawah bisa merasa cukup dan syukuri apa adanya pasti bahagia. *Redha dan bersyukurlah..*

*6.* Yang terbaik adalah berbuat  baik, membantu orang lain, *Jangan  menyakiti, latih diri dgn berbaik sangka , agar sihat lahir batin.*

*7.* Kasih orang tua tidak ada batas. Sedarlah, bila anak sakit, orang tua bagai terhiris, bila orang tua sakit anak cuma tengok dan bertanya.
Anak-anak memakai wang orang tua seperti keharusan, tetapi orang tua memakai wang anak pasti rikuh. *Cukupilah diri sendiri jangan berharap pemberian anak.*

*8.* Rumah orang tua adalah rumah anak, tetapi rumah anak bukanlah rumah orang tua. *Sedarilah.*

*9.* Orang tua selalu mendoakan anak, tapi anak jarang  mendoakan orang tua. Maka *bekali lah kubur kita dgn amal yg banyak, jangan bergantung semata2 pada doa anak.*

*10.* Kebaikan dan keburukan sebagai ujian dan tidak akan berakhir sampai kita mati. *Hadapi dgn syukur dan sabar.*

SELAMAT MENIKMATI "HARI TUA"...