Ratib Al-Haddad berasal dari nama penyusunnya, yaitu Imam Abdullah bin ‘Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Di antara do’a-do’a dan dzikir-dzikir yang pernah disusun, Ratib Al-Haddad lah yang paling terkenal. Ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (Ratib Yang Termasyhur) ini, disusun berdasarkan inspirasi pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah (bersamaan 26 Mei 1661).
Ratib ini disusun untuk
memnuhi permintaan dari salah seorang murid beliau, yaitu ‘Amir dari keluarga
Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan ‘Amir
membuat permintaan tersebut ialah agar penduduk kampungnya memiliki wirid dan
dzikir yang tersusun. Permintaan penyusunan Ratib ini pula bertujuan agar
mereka dapat mempertahankan dan menyelamatkan diri daripada ajaran sesat yang
sedang melanda Hadhramaut ketika itu.
Pertama kalinya Ratib ini
dibaca di kampung ‘Amir sendiri, yaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan
ijazah daripada Al-Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Setelah itu Ratib ini
dibaca di Masjid Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim pada tahun 1072 Hijriah
bertepatan dengan tahun 1661 Masehi.
Biasaannya Ratib ini dibaca berjamaah
bersama doa dan shalat sunnat setelah solat Isya’. Pada bulan Ramadhan Ratib
dibaca sebelum solat Isya’ untuk menghindari kesempitan waktu menunaikan solat
Tarawih. Alhamdulillah, melalui perantara pengamalan Ratib Al-Haddad tersebut,
dengan izin Allah kawasan-kawasan di mana Ratib itu diamalkan, dapat terhindar
dari ancaman ajaran sesat..
Apabila Imam Al-Haddad
berangkat menunaikan ibadah Haji, Ratib pun dibaca di Makkah dan Madinah. Ratib
dibaca setiap malam di Bab al-Safa di Makkah dan Bab al-Rahmah di Madinah.
Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan bahwa barang siapa yang membaca
Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman dengan terus membaca “ La ilaha
illallah” hingga seratus kali (walaupun pada kebiasaannya dibaca lima puluh
kali), insyaaLloh orang yang mengamalkannya akan mendapatkan pengalaman yang di
luar dugaannya.
Beberapa perbedaan
terlihat dalam beberapa cetakan Ratib Haddad ini, terutama setelah Al-Fatihah
yang terakhir. Beberapa doa ditambah oleh pembacanya. Al Marhum Al-Habib Ahmad
Masyhur bin Taha Al-Haddad memberi ijazah untuk membaca Ratib ini dan menyarankannya
dibaca saat yang lain daripada yang tersebut di atas, juga saat memiliki
keperluan dan kesulitan. Mudah-mudahan orang yang membaca Ratib ini
diselamatkan Allah daripada bahaya dan kesusahan. Amiin.
Ketahuilah bahawa setiap
ayat, doa, dan nama Allah yang disebutkan di dalam Ratib ini telah dipetik dari
Al-Quran dan Hadits Rasulullah S.A.W. Terjemahan yang dibuat di
dalam ratib ini, adalah secara ringkas. Bilangan bacaan setiap doa dibuat
sebanyak tiga kali, dengan maksud bilangan ganjil (witir). Ini berdasarkan
saran Imam Al-Haddad sendiri. Beliau menyusun dzikir-dzikir yang pendek yang
dibaca berulang kali, dan dengan itu memudahkan pembacanya. Dzikir yang pendek
ini, jika dibuat selalu secara istiqamah, adalah lebih baik daripada zikir
panjang yang dibuat secara berkala atau bersambung. Ratib ini berbeda dengan
ratib-ratib yang lain, karena Ratib Al-Haddad ini disusun untuk dibaca lazimnya
secara berjamaah. Semoga usaha kami ini diberkahi
Allah
الراتب الشهير
للحبيب عبد الله بن علوي الحداد
Ratib Al Haddad
Semoga Allah merahmatinya
[Rahimahu Allahu Ta’ala]
الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ
سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلانَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم -
الفاتحة-
Pembaca Ratib (ini)
mengawali dengan membaca Al-Fatihah kepada junjungan, pemberi syafa’at, penutup
para nabi dan penolong kita, yaitu Muhammad S.a.w
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ
نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ
الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ
الضَّآلِّيْنَ. آمِيْن
1. Dengan
nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah,
Tuhan yang memelihara sekalian alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Yang Menguasai hari Pembalasan (hari Akhirat). Hanya kepada-Mu (Ya Allah) kami
menyembah, dan kepada-Mu kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami jalan yang
lurus. Yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah karuniakan nikmat kepada
mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula
(jalan) orang-orang yang sesat.
Diriwayatkan oleh Abu
Sa’id ibn al-Mu’lla r.a.: “Apakah kamu senang jika aku ajarkan
sebuah Surat (dari Al-Quran) yang belum pernah diturunkan, baik dalam Injil
mahupun Zabur dan Taurat? (Surat itu) adalah Al-Fatihah.
Surah 15 Al-Hijr : Ayat
87: “Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepadamu (wahai Muhammad) tujuh ayat
yang diulang-ulang bacaannya dan seluruh Al-Quran yang amat besar kemuliaan dan
faedahnya.”
اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي
السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ
بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ
يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ.
2. Allah,
tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya. Yang
tidak mengantuk dan tidak (pula) tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit
dan di bumi. Tiada satu pun (orang) yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya
melainkan dengan izin-Nya. Yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan
apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun
dari ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki. Luasnya Kursi Allah
meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga
serta memelihara keduanya. Dan Dialah Yang Maha Tinggi, lagi Maha Besar.
(Surah 2 al-Baqarah Ayat 255 / Ayat-al-Kursi)
Ayat Kursi ini mengandungi
khasiat yang besar. Terdapat 99 buah hadits yang menerangkan keutamaannya. Di
antara (keutamaan)-nya ialah untuk menolak syaitan, benteng pertahanan,
melapangkan pikiran dan menambahkan iman.
آمَنَ
الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ
بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ
رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ
الْمَصِيْرُ
3. Rasulullah
telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga
orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan
Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Katakan): “Kami
tidak membedakan antara seorang rasul dengan rasul-rasul yang lain". Mereka
berkata lagi: Kami dengar dan kami taat (kami mohon) ampunanMu wahai Tuhan
kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali” (Surah 2: Al Baqarah Ayat
285)
Diriwayatkan dari Abu
Mas'ud al-Badri R.a, (ia) berkata, Rasulullah s.a.w pernah bersabda: “Dua ayat
terakhir dari surah al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang membacanya pada
malam hari sebagai pelindung dirinya.
لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ
وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ
تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا
إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا
وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِيْنَ.
4. Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala atas kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa atas
kejahatan yang diperbuatnya. (Mereka berdoa dengan berkata): "Wahai Tuhan
kami! Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai
Tuhan kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat
sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu
daripada kami.
Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak sanggup memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; maka tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir” (Surah al-Baqarah Ayat 286)
Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak sanggup memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; maka tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir” (Surah al-Baqarah Ayat 286)
Dari Muslim, diriwayatkan
daripada Abdullah ibn Abbas r.a.: Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah
s.a.w., dia mendengar bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat kepalanya lalu
berkata: “Ini ialah bunyi sebuah pintu di surga yang tidak pernah dibuka.” Lalu
satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak
pernah turun ke bumi”. Malaikat itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah
atas dua cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada
rasul-rasul sebelummu- (yaitu) “Fatihat al-Kitab dan ayat penghabisan Surah
al-Baqarah”. Kamu akan mendapat manfaat setiap kali kamu membacanya.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. (3×)
5. Tiada
Tuhan Melainkan Allah, Yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala
kekuasaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dia-lah yang menghidupkan dan yang
mematikan, dan Dia sangat berkuasa atas segala sesuatu (3X)
Dari Bukhari, Muslim
dan Malik, diriwayatkan daripada Abu Hurairah; Rasulullah s.a.w berkata,
“Barang siapa membaca ayat ini seratus kali sehari, pahalanya seperti
memerdekakan sepuluh orang hamba, seratus kebajikan dituliskan untuknya dan
seratus keburukan dibuang darinya, dan menjadi benteng dari gangguan syaitan
sepanjang hari.”
سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ. (3×)
6. Maha
suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Tuhan
Yang Maha Besar. (3X)
Dari Muslim, diriwayatkan
oleh Samurah bin Jundah: Rasulullah s.a.w bersabda: “Dzikir-dzikir yang paling
dekat di sisi Allah adalah empat, yaitu tasbih, takbir, tahmid dan tahlil,
tidak berbeda yang mana aturannya apabila engkau berzikir. “
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ. (3×)
7. Maha
suci Allah segala puji khusus bagi-Nya, Maha suci Allah Yang Maha Agung. (3X)
Dari Bukhari, diriwayatkan
daripada Abu Hurairah r.a.: Rasulullah s.a.w. bersabda: Dua dzikir
yang mudah di atas lidah tetapi berat pahalanya dan disukai oleh Allah ialah:
'SubhanAllah al-Azim dan 'SubhanAllah wa bihamdihi.'”
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ
عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. (3×)
8. Ya
Allah ampunilah dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha
Pengampun Lagi Maha Penyayang. (3X)
Surah 4: An-Nisa’; Ayat
106: “Dan hendaklah engkau memohon ampun kepada Allah; karena sesungguhnya
Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang.
Lihat juga Surah 11: Hud;
Ayat 90 .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ. (3×)
9. Ya
Allah, limpahkan shalawat atas Nabi Muhammad, Ya Allah, limpahkan shalawat ke
atasnya dan kesejahteraan-Mu. (3X)
Surah 33; Al-Ahzab, Ayat
56: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat ke atas Nabi; wahai
orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam
dengan penghormatan yang sepenuhnya.”
Dari Muslim, diriwayatkan
dari Abdullah bin Amr: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barang siapa bershalawat
kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ
التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ. (3×)
10. Aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan
makhluk-Nya. (3X)
Dari Abu Dawud dan
Tirmidzi, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barang siapa yang membaca doa
ini tiga kali, maka tidak ada malapetaka yang akan menimpanya.”
بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ
مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ
الْعَلِيْـمُ(3×)
11. Dengan
nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun di langit
dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X)
Dari Ibnu Hibban; Nabi
Muhammad s.a.w bersabda: “Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu
pagi dan petang tiga kali, tiada apa jua kesakitan akan dialaminya.”
رَضِيْنَـا بِاللهِ رَبًّا
وَبِالإِسْـلاَمِ دِيْنـًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيّـًا. (3×)
12. Kami
ridha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai Agama kami dan Muhammad sebagai
Nabi kami. (3X)
Surah 3: Ali-Imran Ayat
19: Sesungguhnya agama (yang benar dan diridhai) di sisi Allah ialah Islam.
Dari Abu Daud dan
Tirmidzi; Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Barang siapa membaca ayat ini di pagi
dan petang hari akan masuk ke surga.”
بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
وَالْخَيْرُ وَالشَّـرُّ بِمَشِيْئَـةِ اللهِ. (3×)
13. Dengan
Nama Allah, segala pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan adalah
kehendak Allah. (3X)
Diriwayatkah oleh Abu
Hurairah: Rasulullah s.a.w. bersabda: Wahai Abu Hurairah, bila kamu keluar
negeri untuk berniaga, bacakan ayat ini supaya ia membawa kamu ke jalan yang
benar. Dan setiap perbuatan mesti bermula dengan ‘Bismillah’ dan
penutupnya ialah “Alhamdulillah”.
آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ
تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا. (3×)
14. Kami
beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, dan kami bertaubat kepada Allah batin
dan zhahir. (3X)
Surah at-Tahrim Ayat 8:
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan “Taubat
Nasuha”.
Diriwayatkan oleh Ibnu
Majah: Rasulullah s.a.w. bersabda: Orang yang bertaubat itu adalah kekasih
Allah. Dan orang yang bertaubat itu ialah seumpama orang yang tidak berdosa.”
يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا
وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا. (3×)
15. Ya
Tuhan kami, maafkan kami dan hapuskanlah apa-apa (dosa) yang ada pada
kami. (3X)
Dari Tirmidzi dan
Ibnu Majah: Rasulullah s.a.w. berada di atas mimbar dan menangis lalu beliau
bersabda: Mintalah kemaafan dan kesehatan daripada Allah, sebab setelah kita
yakin, tiada apa lagi yang lebih baik daripada kesehatan
Surah 4: An-Nisa’: Ayat
106: “Dan hendaklah engkau memohon ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah itu
Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang.”
ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ
أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ. (3×)
16. Wahai
Tuhan yang mempunyai sifat Keagungan dan sifat Pemurah, matikanlah kami dalam
agama Islam . (7X)
Lihat kembali ke no. 12.
Moga-moga kita dimatikan dalam keadaan Islam.
Dan dari Tirmidzi,
Rasulullah s.a.w. menyatakan di dalam sebuah hadits bahwasanya barang siapa
yang berdoa dengan nama-nama Allah dan penuh keyakinan, doa itu pasti
dikabulkan Allah.
ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْـنُ إَكْفِ
شَرَّ الظَّالِمِيْـنَ. (3×)
17. Wahai
Tuhan yang Maha Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah kami dari kejahatan
orang-orang yang zalim. (3X)
Seperti di atas (16); Merujuk hadits Rasulullah s.a.w, barang
siapa yang tidak boleh mengalahkan musuhnya, dan mengulangi Nama ini dengan
niat tidak mau dicederakan akan bebas dari dicederakan musuhnya
أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ
الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ. (3×)
18. Semoga
Allah memperbaiki urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan
orang-orang yang suka menggangu. (3X)
Diriwayatkan oleh Abu
Darda’ bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada seorang mukmin pun yang
berdoa untuk kaumnya yang tidak bersamanya, melainkan akan didoakan oleh
Malaikat, “Sama juga untukmu”.
يـَا عَلِيُّ يـَا
كَبِيْرُ يـَا عَلِيْمُ يـَا
قَدِيْرُ
يـَا سَمِيعُ يـَا
بَصِيْرُ يـَا لَطِيْفُ يـَا خَبِيْرُ (3×)
19. Wahai
Tuhan Yang Maha Mulia, lagi Maha Besar, Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa,
Yang Maha Mendengar lagi Melihat. Yang Maha Lemah-Lembut lagi Maha
Mengwasi. (3X)
Surah 17: Al-Israil: Ayat
110: “Katakanlah (wahai Muhammad): "Serulah nama “Allah” atau “Ar-Rahman”,
yang mana saja kamu serukan; karena Allah mempunyai banyak nama yang baik serta
mulia. Dan janganlah engkau mengeraskan bacaan doa atau sembahyangmu, juga
janganlah engkau perlahankannya, dan gunakan saja satu cara yang sederhana
antara itu."
ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ
الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ. (3×)
20. Wahai
Tuhan yang melegakan dari dukacita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit.
Wahai Tuhan yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba-Nya. (3X)
Dari Abu Dawud,
diriwayatkan daripada Anas bin Malik: “Ketika saya bersama Rasulullah s.a.w.,
ada seseorang berdoa, “Ya Allah saya meminta karena segala pujian ialah
untuk-Mu dan tiada Tuhan melainkan-Mu, Kamulah yang Pemberi Rahmat dan yang
Pengampun, Permulaan Dunia dan Akhirat, Maharaja Teragung, Yang Hidup dan Yang
Tersendiri”.
Rasulullah s.a.w.
bersabda: “Dia berdoa kepada Allah menggunakan sebaik-baik nama-nama-Nya, Allah
akan mengkabulkannya karena apabila diminta dengan nama-nama-Nya Allah akan
memberi.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ
الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ. (3×)
21. Aku
memohon ampunan Allah Tuhan Pencipta sekalian makhluk, aku memohon ampunan
Allah dari sekalian kesalahan. (4X)
Surah 4: An-Nisa’:
Ayat 106: “Dan hendaklah engkau memohon ampunan dari Allah; sesungguhnya Allah
itu Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang.”
Surah 11: Hud: Ayat 90:
“Dan mintalah ampunan Tuhanmu, kemudian kembalilah taat kepada-Nya.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengasihani, lagi Maha Pengasih”
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ. (50×)
22. Tiada
Tuhan Melainkan Allah. (50X)
Komentar tentang kalimah
Tauhid sangat panjang. Kalimah “La ilaha illallah” ini adalah kunci surga
(Miftahul-jannah). Diriwayatkan oleh Abu Dzar bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Allah tidak membenarkan seseorang masuk ke neraka jikalau dia mengucapkan
kalimah tauhid ini berulang-ulang kali.”
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ
وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ آلِ وَأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ،
وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ بِإِحْسَانٍ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا
إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْناَ مَعَهُمْ وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
23. Muhammad
Rasulullah, Allah Mencucurkan Shalawat dan Kesejahteraan keatasnya dan
keluarganya. Moga-moga dipermuliakan, diperbesarkan, dan diperjunjungkan
kebesarannya. Serta Allah Ta'ala meridhai akan sekalian keluarga dan sahabat
Rasulullah, sekalian tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari
hari ini hingga Hari Kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu
wahai Yang Maha Pengasih daripada yang mengasihani.
بِسْم
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَـدٌ. اَللهُ
الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ. وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُفُـوًا أَحَـدٌ. (3×)
24. Dengan
Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad):
“Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan segala permohonan; Ia
tidak beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada seorangpun yang
sebanding dengan-Nya. [Surah Al-Ikhlas] (3X)
Dari Imam Bukhari,
diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; seseorang mendengar bacaan surah
al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada
Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya sebab dia menyangka
bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah s.a.w bersabda, “Demi tangan
yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!”
Dari Al-Muwath-tha',
diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w,
lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata,
“Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya Rasulallah?” Baginda menjawab,
“Surga” (Wajiblah syurga bagi si pembaca itu).
بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ،
مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ
النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد
25. Dengan
Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad);
“Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan
makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap
gelita; dan daripada (ahli-ahli sihir) yang menghembus pada simpulan-simpulan
ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan
kedengkiannya”. [Surah Al-Falaq]
Diriwayatkan
daripada Aisyah r.a katanya: “Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah
seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan
membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang
menyebabkan baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda
dengan tangan baginda sendiri, karena tangan baginda tentu lebih banyak
berkatnya daripada tanganku.”
بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ،
مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ
الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ
وَالنَّاسِ.
26. Dengan
Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad):
“Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia,
Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, Dari kejahatan pembisik
penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke
dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia”. [Surah
An-Nas]
Dari Tirmidzi diriwayatkan
daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu meminta perlindungan
daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-Falaq dan
an-Nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini saja.
اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهِ
الْمُقَدَّمِ مُحَمَّد بِن عَلِيّ باَ عَلَوِي وَأُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ
وَكفَّةِ سَادَاتِنَا آلِ أَبِي عَلَوِي أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي
الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ فِي
الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.
27. Bacalah
Al-fatihah kepada roh Penghulu kita al-Faqih al-Muqaddam, Muhammad ibnu ‘Ali
Ba’alawi, dan kepada asal-usul dan keturunannya, dan kepada semua penghulu kita
dari keluarga bani ‘Alawi, moga-moga Allah tinggikan derajat mereka di surga,
dan memberi kita manfaat dengan mereka, rahasia-rahasia mereka, cahaya mereka
di dalam agama, dunia dan akhirat.
اَلْفَاتِحَةَ إِلَى أَرْوَاحِ ساَدَاتِنَا
الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوا فِي مَشَارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا
وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ - أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ
وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِعُلُومِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ،
وَيُلْحِقُنَا بِهِمْ فِي خَيْرٍ وَعَافِيَةٍ.
28. Bacalah
Al-fatihah kepada roh-roh Penghulu kita Ahli Ahli Sufi, di mana saja mereka
berada, di timur atau barat, moga moga Allah tinggikan derajat mereka di surga,
dan memberi kita manfaat dengan mereka, ilmu-ilmu mereka, rahasia-rahasia
mereka, cahaya mereka, dan menggolongkan kami bersama mereka dalam keadaan baik
dan ‘afiah.
اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ صاَحِبِ الرَّاتِبِ
قُطْبِ الإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ بِنْ
عَلَوِي الْحَدَّاد وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ
فِي الْجَنَّة وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ
بَرَكَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.
29. Bacalah
Al-fatihah kepada roh Penyusun Ratib ini, Qutbil-Irsyad, Penyelamat kaum dan
negaranya, Al-Habib Abdullah ibn ‘Alawi Al-Haddad, asal-usul dan keturunannya,
moga moga Allah meninggikan derajat mereka di surga, dan memberi kita manfaat
dari mereka, rahasia-rahasia mereka, cahaya dan berkat mereka di dalam agama,
dunia dan akhirat.
اَلْفَاتِحَة إِلَى كَافَّةِ عِبَادِ اللهِ
الصّالِحِينَ وَالْوَالِدِيْنِ وَجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَنَّ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ
وَيَنْفَعُنَا بَأَسْرَارِهِمْ وبَرَكَاتِهِمْ
30. Bacalah
Al-Fatihah kepada hamba-hamba Allah yang soleh, ibu bapa kami, mukminin dan
mukminat, muslimin dan muslimat, semoga Allah mengampuni dan merahmati mereka
dan memberi kita manfaat dengan rahasia-rahasia dan keberkahan mereka.
ويدعو القارئ:
31. Berdoalah disini apa yang dikehendaki :
اَلْحَمْدُ اللهِ رَبِّ
العَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وأَهْلِ بَيْتِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ الْفَتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ
الْمَثَانِيْ أَنْ تَفْتَحْ لَنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا
بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تُعَامِلُنَا يَا
مَوْلاَنَا مُعَامَلَتَكَ لأَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي أَدْيَانِنَا
وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلاَدِنَا وَأَصْحَابِنَا وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ
وَبُؤْسٍ وَضِيْر إِنَّكَ وَلِيٌّ كُلِّ خَيْر وَمُتَفَضَّلٌ بِكُلِّ خَيْر
وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْر يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن.
Segala puji hanya bagi
Allah, Tuhan yang memelihara dan menguasai sekalian alam, segala puji pujian
bagi-Nya atas penambahan nikmat-Nya kepada kami, semoga Allah mencurahkan
shalawat dan kesejahteraan ke atas Penghulu kami Muhammad, ahli keluarga dan
sahabat-sahabat baginda. Wahai Tuhan, kami memohon dengan haq (benarnya) surah
Al-fatihah yang Agung, yaitu tujuh ayat yang selalu di ulang-ulang. Bukakan
untuk kami segala perkara kebaikan dan karuniakanlah kepada kami segala
kebaikan, jadikanlah kami dari golongan insan yang baik; dan peliharalah kami
Ya Tuhan kami sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang baik.
Lindungilah agama kami, diri kami, anak-anak kami, sahabat-sahabat kami, serta
semua yang kami sayangi dari segala kesengsaraan, kesedihan, dan kemudharatan.
Sesungguhnya Engkaulah Maha Pelindung dari seluruh kebaikan dan Engkaulah yang
mengkurniakan seluruh kebaikan dan memberi kepada sesiapa saja kebaikan dan
Engkaulah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Amin Ya Rabbal Alamin.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ
رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ
وَالنَّـارِ. (3×)
32. Ya
Allah, sesungguhnya kami memohon keridhaan dan surga-Mu; dan kami memohon
perlindungan-Mu dari kemarahan-Mu dan api neraka. (3X)
Dari Tirmidzi dan Nasa’i,
diriwayatkan daripada Anas ibnu Malik: Rasulullah s.a.w. bersabda, “Jikalau
seseorang memohon kepada Allah untuk surga tiga kali, Surga akan berkata, “Ya
Allah bawalah dia ke dalam surga;” dan jikalau ia memohon perlindungan dari api
neraka tiga kali, lalu neraka pun akan berkata, “Ya Allah berilah dia
perlindungan dari neraka.”
انتهى الراتب الشهير
Tamat Ratib Al-Haddad
Kredit: https://dalwadakwah.blogspot.com/2015/04/ratib-al-haddad-dan-terjemahannya.html
No comments:
Post a Comment