Ayat Tujuh terdiri dari berbagai
gabungan ayat dari beberapa Surat dalam Al-Quran. Yaitu :
1. Ayat pertama dari At-Taubah ayat 51.
2. Ayat kedua dari
Surat Yunus ayat 107.
3. Ayat ketiga dari Surat Hud ayat 6,
4. Ayat keempat dari Surat Hud ayat 56.
5. Ayat ke lima dari Al-Ankabuut ayat 60,
6. Ayat ke enam dari Al-Fathir ayat 2
7. Terakhir, ayat ke tujuh dari Az-Zumar ayat
38.
Khasiat Ayat Tujuh :
- Untuk keselamatan mutlak dzohir dan batin
- Untuk keselamatan dari pengaruh jahat
- Untuk terhindar dari ancaman / bahaya yang mengancam.
- Untuk pagar tubuh, keluarga, rumah, pekarangan, tempat bsinis dll.
- Untuk menghindari siri dari segala sesuatu yang tidak diinginkan
- Untuk kebal dari santet, tenung, guna-guna dan pengaruh mistis lainnya.
- Untuk pengobatan segala macam penyakit
- Untuk kewibawaan, mengangkat derajat dan pangkat.
- Untuk penglarisan, mahabbah umum dan khusus
- Aman dan sentosa dari segala kebinasaan dan terpelihara dari tipu daya musuh dan balak atas izin Allah.
- Akan memudahkan rezekinya
- Akan dipanjangkan umurnya
- Terpelihara dari gangguan jin, syaitan dan fitnah,
- Dikasihi para hamba Allah serta dimudahkan segala apa yang dicita-citakannya.
Teks
Ayat Tujuh
Ayat Tujuh dan
terjemahnya
﴿1﴾ قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلا مَا كَتَبَ اللَّهُ
لَنَا هُوَ مَوْلانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُون
﴿2﴾ وَإِنْ يَمْسَسْكَ
اللَّهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ
فَلا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ
الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
﴿3﴾ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
﴿4﴾ إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ
دَابَّةٍ إِلا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ
مُسْتَقِي
﴿5﴾ وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ
يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
﴿6﴾ مَا يَفْتَحِ
اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ
فَلا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
﴿7﴾ وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ
مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ
أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ
أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ
عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُون.
Artinya
:
Ayat Pertama :
“Katakanlah
(Muhammad) Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada
Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (Q.S.
At-Taubah:51).
Ayat kedua :
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka
tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki
kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan
kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Yunus : 107).
Ayat Ketiga:
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan
Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang
itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata
(Lohmahfuz)”. (Q.S. Huud: 6)
Ayat Keempat:
“Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan
Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang
ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (Q.S. Huud:
56)
Ayat Kelima:
“Dan berapa banyak
binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah
yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”. (Q.S. Al-Ankabut: 60)
Ayat Keenam:
“Apa saja yang Allah
anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat
menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorang pun yang
sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”. (Q.S. Faathir: 2).
Ayat Ketujuh:
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah
yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah”.
Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain
Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah
berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah
hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?.
Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang
berserah diri. (Q.S. Az-Zumar : 38).
Kaifiyah
/ Tatacara Mengamalkan Ayat Tujuh
ü Puasa
nyirih (mrninggalkan makanan yang bernyawa) selama 7 (tujuh) hari.
ü Ayat
Tujuh ini dibaca setiap selsesai sholat fardlu. Sebagai wiridan.
Pantangan
Pengamal Ayat Tujuh :
- Pengamal Ayat Tujuh tidak boleh memakan makanan / minuman yang haram atau yang di peroleh dengan cara yang haram.
- Tidak boleh berbuat yang di larang agama, seperti berzina, berjudi, membunuh, dan sebagainya.
- Berkata jujur atau lebih baik diam lebih baik diam.
- Hindari berkumpul dengan orang ramai. Karena dengan keramaian yang terlalu sering maka akan mengghunjing atau ngerasani orang lain.
- Tinggakan makanany yang syubhat (makanan yang jelas asal usulnya) Jangan sembarangan makan makanan pemberian saudara, teman, atau siapapun. Bisa jadi makanan tersebut di peroleh dengan cara yang haram, atau di masak dengan menggunakan zat yang haram.
- Berbicara seperlu nya saja. Jika di tanya, jawab lah sekedar nya, jangan berpanjang panjang, sebab ada kemungkinan berbohong, dan itu berdosa.
Cukup
sekian ulasan mengenai Ayat Tujuh dan Khasiatnya, Semoga Allah swt, selalu meridloi langkah kita dan selalu
emmbimbing kita dijalan yang lurus. Amin.
Kredit: http://mbahkenyung.blogspot.my/2016/02/ayat-tujuh-dan-khasiatnya.html
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>0<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
No comments:
Post a Comment